Tanpa judul

Dody Zuhdi
0

 *Hafidz Halim Nilai Khairul Sani Berperilaku Seperti Wartawan Bodrex*


*Dilaporkan Ke Dewan Pers, Khairul Sani Disebut Wartawan Pengecut*


*Pengacara Muda Sebut Khairul Sani Adalah Wartawan Bodrex Kalimantan Selatan*


*Pengacara Tuding Khairul Sani Wartawan Pengecut*


*Akibat Tidak Profesional, Khairul Sani Wartawan Kalimantan Prime Dilaporkan Pengacara Ke Dewan Pers*


*Pengacara Muda Sebut Khairul Sani Adalah Wartawan Pengecut Di Kalimantan Selatan*


*Tidak Konfirmasi Dalam Berita, Hafidz Tuding Khairul Sani Wartawan Bodrex*


*Halim Sebut Wartawan Khairul Sani Sering Menyerangnya Dari Dibelakang*


*Kerja Tidak Profesional, Khairul Sani Wartawan Kalimantan Prime Dilaporkan Ke Dewan Pers*


*Hafidz Halim Laporkan Khairul Sani Wartawan Kalimantan Selatan Ke Dewan Pers*


*Halim Sebut Wartawan Khairul Sani Sering Menyerangnya Padahal Tidak Ada Permusuhan*


*Karena Tidak Konfirmasi, Advokat Muda Sebut Wartawan Khairul Sani Pengecut*


*Pengacara Muda Kalsel Sebut Khairul Sani Adalah Wartawan Ecek-ecek*


*Hak Jawab Tidak Diberi, Halim Sebut Wartawan Khairul Sani Tidak Profesional*


*Khairul Sani Disebut Pengacara Adalah Wartawan Bodrex Dan Ecek-ecek*


*Khairul Sani Wartawan Kalimantan Prime Tidak Memberi Hak Jawab, Pengacara Murka*


*Pengacara Muda Sebut Khairul Sani Wartawan Tidak Berbobot*


*Pengacara Halim Duga Khairul Sani Wartawan Yang Dibayar Untuk Menyerangnya*


*Advokat Kalsel Sebut Khairul Sani Wartawan Bodrex Dari Kalimantan Selatan*


*Hafidz Halim Tuding Khairul Sani Wartawan Yang Dibayar Untuk Menyerangnya*


Kotabaru | Advokat M. Hafidz Halim, S.H. menilai perilaku wartawan Khairul Sani mencerminkan sikap yang ia sebut sebagai “wartawan bodrex” dan ecek-ecek di Kalimantan Selatan, yakni oknum yang bertindak di luar prinsip jurnalisme etis dan profesional serta pengecut, tidak berbobot.


Menurut Halim, konfirmasi merupakan pilar utama dalam praktik jurnalistik yang membedakan antara jurnalis profesional dan oknum yang hanya mengejar keuntungan pribadi.


“Pernyataan ‘wartawan tanpa konfirmasi adalah wartawan bodrex’ sangat benar. Konfirmasi adalah prinsip dasar jurnalisme yang etis dan profesional. Wartawan yang tidak melakukan konfirmasi berarti mengabaikan tanggung jawab publik dan melanggar kode etik, saya sebenarnya tidak ada permusuhan dengan Khairul Sani tapi orang ini sering menyerang saya dari Belakang, padahal harusnya saya ada Hak Jawab, entah dia dibayar berapa atau ada masalah apa dengan saya” ujar Halim, Rabu (22/10/2025).


Pria yang akrab disapa Bang Naga ini menjelaskan, istilah “wartawan bodrex” merujuk pada individu yang datang tiba-tiba, membuat kegaduhan, lalu menghilang setelah memperoleh keuntungan pribadi mirip iklan obat sakit kepala Bodrex. Mereka biasanya tidak terikat dengan media resmi, tidak menulis berita, dan cenderung menggunakan profesi untuk menekan pihak tertentu.


Lebih lanjut, Halim menilai konfirmasi penting dilakukan untuk menjaga akurasi, kebenaran, dan kredibilitas media.


“Tanpa konfirmasi, berita berpotensi menyesatkan publik, bahkan bisa menjadi hoaks. Publik mempercayai media yang menyajikan fakta yang telah diverifikasi, bukan asumsi sepihak, Khairul Sani ini pengecut dia tidak konfirmasi ke saya langsung seharusnya dia itu konfirmasi ke saya dan bongkar dalang Rekayasa kasus saya, saya sudah laporkan dia selaku Wartawan Kalimantanprime.com ke Dewan Pers, dia tidak profesional, saya ini juga pernah jadi wartawan tahun 2015-2019” tegas Pengacara Muda yang saat ini aktif sebagai advokat di HAPI.


Ia menambahkan, konfirmasi juga menjadi bentuk keseimbangan informasi dengan memberi ruang bagi semua pihak untuk menyampaikan tanggapan sebelum berita diterbitkan.

Menurutnya, mengabaikan proses tersebut berarti melanggar tanggung jawab sosial wartawan dan merusak kepercayaan publik terhadap profesi pers.


“Wartawan bodrex bukanlah jurnalis. Mereka adalah oknum yang memanfaatkan nama pers untuk kepentingan pribadi. Profesi wartawan seharusnya menjadi pelayan kepentingan publik, bukan alat tekanan,” tutup Halim.


Halim menegaskan, pernyataannya tersebut merupakan kritik etik, bukan serangan pribadi, dan ditujukan untuk mengingatkan pentingnya profesionalisme dalam dunia pers.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)